Minggu, 05 Mei 2013

Dalam aturan nihongo ada tiga jenis kata kerja (verb). Berikut ini adalah kata kerja dasar yang dibedakan berdasarkan akhiran yang digunakan.
1. Kata kerja yang diakhiri dengan -eru atau -iru
Contoh :
- taberu     : makan
- neru         : tidur
- miru         : melihat
- okiru        : bangun
2. Kata kerja yang diakhiri dengan -u
Contoh :
- yomu     : membaca
- kiku        : mendengarkan
- iku          : pergi
- kau         : membeli
3. Kata kerja yang tidak beraturan
Contoh :
- kuru         : datang
- suru         : melakukan


Tiap bentuk kata kerja diatas akan diperlakukan secara berbeda untuk menjadikannya menjadi kata yang lebih sopan.
Bentuk polite (sopan) dari kata kerja
Bentuk polite ini digunakan jika kita berbicara denga orang tua, atau orang yang belum terlalu kita kenal. Dengan bentuk polite ini digunakan untuk menunjukkan rasa hormat atau respect kepada orang yang kita ajak bicara.
1. Untuk kata kerja berakhiran -eru atau -iru
Untuk menjadikan kata kerja yang berakhiran -eru atau -iru ke bentuk yang polite, bisa dilakukan dengan menghilangkan -ru dan kemudian ditambahkan -masu
Contoh :
- taberu     menjadi        tabemasu : makan
- neru         menjadi        nemasu : tidur
- miru        menjadi        mimasu : melihat
- okiru        menjadi       okimasu : bangun
2. Untuk kata kerja berakhiran -u
Untuk menjadikan kata kerja yang berakhiran -u ke bentuk yang polite, bisa dilakukan dengan mengganti -u menjadi -i dan kemudian ditambahkan -masu
Contoh :
- yomu    menjadi        yomimasu : membaca
– kiku       menjadi        kikimasu : mendengarkan
- iku         menjadi        ikimasu : pergi
– kau        menjadi        kaimasu : membeli

3. Untuk kata kerja tidak beraturan (irregular)
Untuk jenis kata kerja ini, saya juga masih kurang mengerti bagaimana cara mengubahnya ke bentuk yang polite. Saya hanya akan memberikan contoh sesuai dengan buku yang saya baca:
Contoh :
- kuru         menjadi        kimasu        : datang
- suru         menjadi        shimasu      : melakukan
Kata kerja denga akhiran -masu biasanya digunakan untuk mendiskripsikan kebiasaaan/habitual atau aksi yang akan dilakukan dimasa datang. Bentuk negatif dari -masu adalah menggantinya dengan -masen. Sedangkan untuk kegiatan yang telah dilakukan, atau aksi dimasa lampau, diungkapkan dengan kata kerja berakhiran -mashita sebagai pengganti -masu. Dan bentuk engatif dari -mashita adalah -masen deshita.
Contoh :
-masu           -masen            -mashita              -masen deshita
yomimasu    yomimasen   yomimashita         yomimasen deshita
kikimasu       kikimasen       kikimashita            kikimasen deshita
ikimasu         ikimasen          ikimashita              ikimasen deshita
kaimasu        kaimasen         kaimashita             kaimasen deshita
okimasu        okimasen        okimmashita         okimasen deshita
tabemasu     tabemasen      tabemashita          tabemasen deshita
nemasu         nemasen          nemashita              nemasen deshita
shimasu        shimasen         shimashita             shimasen deshita
kimasu          kimasen            kimashita               kimasen deshita
Contoh Kalimat :
1. Hasan san ga shokudoo e ikimashita  (Hasan telah pergi ke kantin)
2. Isunin san ga teepu o kikimasen   (Isunin tidak mendengarkan tape)
3. Bandot san ga hebi o imasen deshita (Bandot tidak telah melihat ular)
4. Leyo san ga Nihongo o benkyoo shimasen deshita (Leyo tidak telah belajar bahasa jepang)
Note :
- hebi : ular
- shokudoo : kantin
- benkyoo : belajar
- nihongo : bahasa jepang

0 komentar:

Posting Komentar